Penjas merupakan salah satu mata pelajaran yang tak kalah penting dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya yang ada di sekolah. Melalui pendidikan jasmani, diharapkan mampu mendidik siswa-siswi generasi muda untuk memiliki kesiapan pisik dan psikisnya dalam menempuh pendidikan disekolah serta di
luar sekolah. Selain itu, pada dasarnya dengan pendidikan jasmani pemerintah juga bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia secara jasmaniah, rohaniah, dan sosial dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, sejahtera, dan demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Menurut UU No 3
tahun 2005 tentang SKN dijelaskan bahwa ruang lingkup olahraga dibagi
dalam tiga bagian yaitu:
- Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani
- Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan kegembiraan.
- Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan.
Berdasarkan
ketiga bagian olahraga diatas, jelas bahwa penjas merupakan bagian dari olahraga
pendidikan yang bertujuan untuk membantu
mencapai kecerdasan bangsa dengan cara menyiapkan kemampuan pisik dan psikis
siswa-siswi yang merupakan generasi muda bangsa dan akan menjadi penerus bangsa
dimasa yang akan datang.
Bersamaan dengan kemajuan jaman yang
semakin berkembang dalam segala aspek, penjas di sekolah harus memiliki fungsi
lain yang efektif selain sebagai alat pendidikan di sekolah, juga diharapkan mampu untuk mendukung pencapaian prestasi di
bidang olahraga.
Berdasarkan pengamatan penulis
terhadap perkembangan olahraga yang ada di Indonesia saat ini, penulis
memperoleh suatu gambaran mengenai konsep tentang pembinaan penjas untuk masa
sekarang. Berikut akan penulis uraikan konsep pembinaan penjas yang diharapkan
akan mampu memaksimalkan peranan penjas di sekolah, terutama untuk meningkatkan kualitas
kehidupan bangsa.
- Penjas menjadi Bagian dalam Meningkatkan Prestasi Olahraga
Peranan
penjas disekolah, selain sebagai pendidikan juga harus menjadi alat untuk
memunculkan atlet-atlet berbakat yang ada disekolahnya masing-masing. Untuk
mencapai hal seperti itu, diperlukan kejelian guru penjas untuk mampu melihat
bakat-bakat yang dimiliki oleh siswa-siswanya serta mampu mendorong mereka
untuk mau mengembangkan bakatnya dengan mengajukan ke klub-klub yang ada di
daerahnya. Selain itu, disekolah harus mampu membentuk team ekskul sebagai
wadah bagi para siswa yang memiliki bakat dalam bidang olahraga tertentu,akan
tetapi eksul harus memiliki visi dan misi serta program latihan yang hampir menyerupai
klub-klub yang ada diluar sekolah sehingga pembinaan di sekolah pun memiliki tingkat
keefektifan yang baik.
- Standarisasi Tingkat Kebugaran Jasmani di Sekolah
Tingkat
kebugaran jasmani memang sudah dari dulu berkembang di sekolah-sekolah, akan
tetapi masih jarang yang menerapkannya sebagai syarat untuk berada di sekolah
atau masuk di sekolah-sekolah. Bukan hanya atlet-atlet yang harus memiliki dan
meningaktkan kondisi fisiknya,akan tetapi siswa-siswi juga harus mampu memiliki
dan meningkatkan kebugaran jasmani yang lebih baik sehingga akan terbiasa dengan hal tersebut
apabila telah keluar dari sekolah dan diharapkan mampu untuk terus membiasakan
diri untuk tetap menjaga dan meningkatkan kebugaran jasmaninya.
- Dukungan dari Pemerintah untuk Pemerataan Sarana Prasarana Olahraga
Tidak
dapat dipungkiri bahwa kemajuan dalam bidang olahraga tidak akan lepas dari
dukungan sarana dan prasarana yang memadai. Dapat kita jumpai di beberapa
sekolah bahwa, ada yang memikliki sarana prasarana olahraga yang memadai dan ada
pula yang tidak memadai sama sekali. Untuk itu perlu kiranya pemerintah
mengadakan program pemerataan sarana prasarana olahraga di sekolah, untuk dapat
mendukung kemajuan prestasi dibidang olahraga. Selain itu juga, sekarang
ini tidak sedikit kepala sekolah yang kurang begitu memperhatikan mengenai kondisi sarana prasarana olahraga
yang ada disekolahnya, sehingga menyulitkan bagi guru-guru penjas untuk
memberikan pendidikan yang terbaik bagi siwa-siwinya. Padahal salah satu daya
tarik dari suatu sekolah adalah bukan hanya dari prestasi akademiknya saja,
tetapi banyak pula orang tua siswa bahkan siswanya sendiri yang tertarik masuk
ke suatu sekolah karena melihat prestasi olahraganya dan sarana prasarana
olahraga yang dimiliki sekolah tersebut sangat memadai. Salah satu bukti adalah, sekolah-sekolah swasta
ataupun sekolah-sekolah nasional plus, mereka mengutamakan sarana prasarana
olahraga sebagai salah satu alat promosi untuk dapat mendatangkan siswa-siswi
yang banyak kesekolahnya.
- SDM yang Berkualitas & Kreatif
SDM
(Sumberdaya manusia) disini adalah guru-guru penjas di sekolah-sekolah.
Guru-guru penjas yang mengajar disekolah harus memiliki kemapuan yang baik
dalam materi pembelajaran penjas, mengerti psikologis anak dan menguasai teknik
pembelajaran
penjas yang tepat bagi tiap-tiap sekolah. Selain itu, guru penjas harus kreatif
dalam memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada, sehingga mampu menghindari
kejenuhan yang biasa terjadi dalam pembelajaran baik itu dirasakan oleh murid
ataupun dirinya sendiri.
Berdasarkan
uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa konsep pembinaan penjas yang penulis kemukakan adalah penjas harus mampu mendukung pencapaian prestasi olahraga
selain hanya sebagai alat pendidikan, tiap sekolah harus menerapkan
standarisasi tingkat kebugaran jasmani bagi para siswanya untuk meningkatkan kualitas
kebugaran siswa-siswi disekolahnya, pemerataan
sarana prasarna penjas disekolah dan kebijakan pemerintah serta kepala sekolah
terhadap penjas itu sendiri, dan terakhir adalah guru – guru penjas harus
kompeten di bidangnya.
Konsep – konsep diatas hanyalah
sebagian kecil pemikiran dari penulis, masih banyak lagi konsep – konsep pembinaan
penjas yang perlu di telaah lebih jauh lagi berdasarkan aspek-aspek lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar